Gejala
Pemanasan Global
A. Menipisnya lapisan ozon
Ozon adalah suatu lapisan oksigen yang tiap
molekulnya terdiri atas tiga atom O (rumus kimia: O3). Pada suhu dan
tekanan normal ozon berbentuk gas biru. Ozon ditemukan pertama kali oleh
Christian Frierich Schonbein pada tahun 1840. Ozon merupakan gas beracun
sehingga apabila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya karena dapat
merusak paru-paru jika terhisap. Tetapi,
lapisan ozon diatmosfer melindungi kehidupan dibumi dari bahaya radiasi
ultraviolet.
Dari sudut pandang pembentukan dan pemusnahan,
ozon berfungsi sebagai katalisator yang mengubah energi radiasi dari sinar UV
melalui penyerapan dalam pembentukan ozon menjadi panas yang dilepaskan melalui
proses pemusnahan ozon. Oleh karena itu, semakin tinggi kita naik ke
stratosfer, semakin tinggi suhunya.
Pada awal 1980 ditemukan adanya lubang pada ozon
(lubang ozon atau ozon hole), yaitu suatu area ozon tipis pada lapisan ozon
yang terbentuk saat musim semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan
sebelum menebal kembali. Penyebab utama penipisan lapisan ozon adalah pelepasan
gas CFC (chlorofluorocarbon). Penyebab menipisnya lapisan ozon:
·
Karbon
monoksida (CO) yaitu gas buang hasil pembakaran bahan bakar fosil dari
kendaraan bermotor.
·
Gas
karbon dioksida (CO2).
·
Asap
dari pembakaran pabrik.
Dampak penipisan lapisan ozon:
Lapisan ozon berfungsi untuk menyerap sinar UV
berenergi tinggi (kira-kira 90%) sehingga hanya kira-kira 10% radiasi UV yang
mencapai permukaan bumi. Gunung-gunung es di kutub utara akan mencair
mengakibatkan naiknya permukaan air laut. Lambat laun daratan di bumi pun akan
tenggelam.
Radiasi sinar ultraviolet juga akan berpengaruh
pada kesehatan manusia. Karena sinar UV melepaskan ikatan kimia dalam molekul
DNA dan protein. Selain itu, terlalu lama terkena sinar ultraviolet menyebabkan
penuaan kulit, kerusakan sel-sel kulit, kanker kulit, radang kornea, katarak,
pelemahan sistem daya tahan tubuh dan sebagainya.
Sinar ultraviolet juga dapat merusak tanaman dan
mengurangi hasil panen. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa fitoplankton di
laut, yang merupakan basis rantai makanan di laut, telah mengalami tekanan
akibat ultraviolet. Tekanan ini dapat berdampak pada manusia berupa
terpengaruhinya pasokan makanan dari laut.
B. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan dari
permukaan suatu benda langit atau diangkasa yang disebabkan oleh komposisi
serta keadaan atmosfernya. Benda-benda langit yang dimaksudkan terutama adalah
planet maupun satelit. Sebenarnya efek rumah kaca hampir ada diberbagai planet
di tata surya seperti Mars, Venus, dan benda-benda langit lainnya, namun
pembahasa penuhnya adalah efek rumah kaca di planet Bumi yang kita tinggali
ini. Istilah ini sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1824 oleh seorang
fisikawan asal Perancis bernama Jean Baptise Joseph Fourier.
Sang fisikawan ini memang sudah dikenal dengan
studinya yakni Deret Fourier serta penerapannya pada masalah arus panas. Nah,
efek rumah kaca tentu saja mempunyai kaitan yang sangat erat dengan gas rumah
kaca. Hal ini lantaran gas rumah kaca itu merupakan sekumpulan gas-gas pada
atmosfer yang menjadi sebab adanya efek rumah kaca. Gas-gas yang disebut gas
rumah kaca bisa muncul secara alami di lingkungan bumi, namun bisa juga timbul
karena aktivitas manusia.
Setidaknya gas rumah kaca yang dianggap paling
banyak adalah berasal dari uap air yang dimana unsur tersebut mencapai atmosfer
akibat penguapan air laut, danau serta sungai. Sedangkan karbondioksida
merupakan gas terbanyak kedua setelah uap air. Untuk gas rumah kaca lain dari
proses alami diantaranya adalah letusan vulkanik dari gunung berapi, pernapasan
hewan maupun manusia yang menghirup oksigen lalu membuang karbondioksida serta
dan pembakaran material organik seperti tumbuhan maupun kegiatan industri.
Meskipun uap air juga turut bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari
adanya efek rumah kaca, namun kebanyakan orang menganggap bahwa efek rumah kaca
hanya diakibatkan oleh naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) serta
gas-gas lain. Anggapan tersebut memang bisa dianggap tidak salah, namun kurang
tepat.
KARBONDIOKSIDA
Kenaikan karbon dioksida (CO2) yang merupakan
sejenis senyawa kimia berbentuk gas ini biasanya disebabkan oleh adanya
pembakaran bahan bakar minyak, batu bara serta bahan bakar organik lainnya yang
melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan maupun laut untuk menyerapnya. Hal inilah
yang akhirnya mengakibatkan adanya efek rumah kaca.
METANA
Gas Hidrokarbon Metana biasanya
dilepaskan selama produksi serta transportasi batu bara, gas alam, maupun
minyak bumi. Metana yang dianggap sebagai komponen utama gas alam masuk dalam
kategori gas rumah kaca dan mengakibatkan efek rumah kaca.
NITROGEN OKSIDA
Sebuah gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar fosil dan juga dari lahan pertanian. Gas Nitrogen Oksida dihasilkan dari
reaksi antara nitrogen dan oksigen di udara saat terjadi pembakaran, biasanya
pada suhu tinggi. Sering kali gas ini berasal dari tempat dengan kepadatan lalu
lintas tinggi. Gas ini juga termasuk gas rumah kaca dan bisa mengakibatkan efek
rumah kaca.
GAS-GAS LAIN
Selain Karbondioksida, Metana dan Nitrogen Oksida
yang menyumbang gas rumah kaca, ada pula beberapa gas lain diantaranya adalah
belerang dioksida, klorofluorokarbon (CFC) dan lain-lain.
C. Akibat Efek Rumah Kaca
Salah satu akibatnya yang sudah terasa adalah
dengan meningkatnya suhu permukaan bumi yang akhirnya bisa mengakibatkan adanya
perubahan iklim yang sangat ekstrem.
Berikut dibawah ini dampak yang ditimbulkan global
warming atau pemanasan global:
Kenaikan permukaan air laut seluruh dunia – Para
ilmuwan memprediksi peningkatan tinggi air laut di seluruh dunia disebabkan
mencairnya 2 (dua) lapisan es raksasa yaitu di Antartika dan di Greenland.
Negara di seluruh dunia akan mengalami dampak yang berbahaya dari kenaikan air
laut ini. Banyak pulau-pulau yang akan tenggelam karena naiknya permukaan air
laut.
Peningkatan intensitas terjadinya badai – Tingkat
terjadinya badai semakin meningkat, di dukung dengan bukti-bukti yang sudah
ditemukan oleh para ilmuwan bahwa pemanasan global secara signifikan akan
menyebabkan terjadinya kenaikan temperature suhu udara dan lautan. Hal ini akan
mengakibatkan terjadinya peningkatan kecepatan angin yang dapat memicu
terjadinya badai yang kuat.
Menurunnya produksi bidang pertanian akibat gagal
panen – Menurunnya produksi pangan pertanian akibat kegagalan panen, disebabkan
oleh pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan iklim dan cuaca yang
kurang kondusif bagi tanaman.
Ekosistem Hancur – Akibat dari perubahan iklim
yang terjadi akibat global warming akan menghancurkan ekosistem yang telah ada.
Setelah sebagian mahkluk hidup di permukaan bumi musnah akibat bencana seperti
kekeringan, badai, banjir ataupun ditenggelamkan air laut, mahkluk hidup yang
tersisa akan mengalami kesulitan untuk bertahan hidup. Penyebabnya yaitu
berkurangnya sumber air, udara bersih, bahan bakar, bahan makanan, sumber
energi dan lain sebagainya.
Berikut ini beberapa cara mencegah atau cara
mengatasi global warming, diantaranya seperti berikut ini:
Jangan menebang hutan sembarangan – Kita sudah
mengetahui bahwa hutan merupakan penghasil oksigen terbesar atau paru-paru
dunia dan untuk mendaur ulang karbondioksida., jika hutan banyak ditebangi
sembarangan, lantas siapa lagi yang akan mendaur ulang karbon dioksida dan yang
menghasilkan kita oksigen? jika oksigen semakin sedikit atau bahkan tidak ada
maka bumi akan dipenuhi dengan CO2, gas jenis ini bersifat akan menaikkan suhu
bumi. Makhluk hidup juga bernafas membutuhkan oksigen tanpa oksigen makhluk
hidup akan mati. Jadi jagalah hutan dan jangan menebang pohon sembarangan.
Kurangi penggunaan kendaraan bermotor – Gas CO2
semakin banyak akan mengakibatkan bumi semakin panas, sedangkan kendaraan
bermotor akan membuang hasil pembakaran yang berupa gas CO2. Jika semakin
sedikit kendaraan bermotor yang dioperasikan makan akan semakin sedikit juga
gas CO2 yang dihasilkan. Jadi kurangipenggunaaan kendaraan bermotor dan
pakailah secara bijak.
Mengurangi atau jangan menyalakan lampu di siang
hari – Tanpa kita disadari ternyata lampu akan membuat suhu menjadi panas, jika
kamu tidak percaya coba saja dengan menaruh telur ayam di dekat lampu selama
beberapa hari dan lihatlah telur ayam tersebut akan menetas. Jadi menyalakan
lampu di siang hari jika tidak diperlukan.
Peningkatan Penggunaan atau Usahakan menggunakan
Transportasi Umum – Sebagian besar emisi CO2 berasal dari pembakaran bahan
bakar minyak. Hal ini berlaku di seluruh belahan dunia, di mana kendaraan
bermotor merupakan sumber utama transportasi bagi sebagian besar manusia di
zaman ini. Dengan membangun lebih baik sistem transportasi umum dan
penggunaanya, dan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, dapat mengurangi
emisi gas, dan dapat mencegah pemanasan global.
Penanaman atau menanam Pohon – Penanaman pohon
adalah cara yang sangat baik untuk mengurangi emisi karbon dioksida dan untuk
mencagah atau mengatasi pemanasan global. Pohon akan menyerap karbon dioksida
dari atmosfer serta menghasilkan lingkungan yang kaya akan oksigen dan akan
mensejukan lingkungan. Makan-makanan vegetarian juga akan membantu mengurangi
pemanasan global. Jadi menanam pohon adalah langkah yang sangat baik untuk mencegah
dan mengatasi pemanasan global.