There is beauty in simplicity

Saturday 8 October 2016

Gejala Pemanasan Global

Gejala Pemanasan Global
              

A.    Menipisnya lapisan ozon

Ozon adalah suatu lapisan oksigen yang tiap molekulnya terdiri atas tiga atom O (rumus kimia: O3). Pada suhu dan tekanan normal ozon berbentuk gas biru. Ozon ditemukan pertama kali oleh Christian Frierich Schonbein pada tahun 1840. Ozon merupakan gas beracun sehingga apabila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya karena dapat merusak paru-paru jika terhisap.  Tetapi, lapisan ozon diatmosfer melindungi kehidupan dibumi dari bahaya radiasi ultraviolet.
Dari sudut pandang pembentukan dan pemusnahan, ozon berfungsi sebagai katalisator yang mengubah energi radiasi dari sinar UV melalui penyerapan dalam pembentukan ozon menjadi panas yang dilepaskan melalui proses pemusnahan ozon. Oleh karena itu, semakin tinggi kita naik ke stratosfer, semakin tinggi suhunya.
Pada awal 1980 ditemukan adanya lubang pada ozon (lubang ozon atau ozon hole), yaitu suatu area ozon tipis pada lapisan ozon yang terbentuk saat musim semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan sebelum menebal kembali. Penyebab utama penipisan lapisan ozon adalah pelepasan gas CFC (chlorofluorocarbon). Penyebab menipisnya lapisan ozon:
·         Karbon monoksida (CO) yaitu gas buang hasil pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan bermotor.
·         Gas karbon dioksida (CO2).
·         Asap dari pembakaran pabrik.
Dampak penipisan lapisan ozon:
Lapisan ozon berfungsi untuk menyerap sinar UV berenergi tinggi (kira-kira 90%) sehingga hanya kira-kira 10% radiasi UV yang mencapai permukaan bumi. Gunung-gunung es di kutub utara akan mencair mengakibatkan naiknya permukaan air laut. Lambat laun daratan di bumi pun akan tenggelam.
Radiasi sinar ultraviolet juga akan berpengaruh pada kesehatan manusia. Karena sinar UV melepaskan ikatan kimia dalam molekul DNA dan protein. Selain itu, terlalu lama terkena sinar ultraviolet menyebabkan penuaan kulit, kerusakan sel-sel kulit, kanker kulit, radang kornea, katarak, pelemahan sistem daya tahan tubuh dan sebagainya.
Sinar ultraviolet juga dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa fitoplankton di laut, yang merupakan basis rantai makanan di laut, telah mengalami tekanan akibat ultraviolet. Tekanan ini dapat berdampak pada manusia berupa terpengaruhinya pasokan makanan dari laut.

B.    Efek rumah kaca

Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan dari permukaan suatu benda langit atau diangkasa yang disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya. Benda-benda langit yang dimaksudkan terutama adalah planet maupun satelit. Sebenarnya efek rumah kaca hampir ada diberbagai planet di tata surya seperti Mars, Venus, dan benda-benda langit lainnya, namun pembahasa penuhnya adalah efek rumah kaca di planet Bumi yang kita tinggali ini. Istilah ini sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1824 oleh seorang fisikawan asal Perancis bernama Jean Baptise Joseph Fourier.
Sang fisikawan ini memang sudah dikenal dengan studinya yakni Deret Fourier serta penerapannya pada masalah arus panas. Nah, efek rumah kaca tentu saja mempunyai kaitan yang sangat erat dengan gas rumah kaca. Hal ini lantaran gas rumah kaca itu merupakan sekumpulan gas-gas pada atmosfer yang menjadi sebab adanya efek rumah kaca. Gas-gas yang disebut gas rumah kaca bisa muncul secara alami di lingkungan bumi, namun bisa juga timbul karena aktivitas manusia.
Setidaknya gas rumah kaca yang dianggap paling banyak adalah berasal dari uap air yang dimana unsur tersebut mencapai atmosfer akibat penguapan air laut, danau serta sungai. Sedangkan karbondioksida merupakan gas terbanyak kedua setelah uap air. Untuk gas rumah kaca lain dari proses alami diantaranya adalah letusan vulkanik dari gunung berapi, pernapasan hewan maupun manusia yang menghirup oksigen lalu membuang karbondioksida serta dan pembakaran material organik seperti tumbuhan maupun kegiatan industri. Meskipun uap air juga turut bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari adanya efek rumah kaca, namun kebanyakan orang menganggap bahwa efek rumah kaca hanya diakibatkan oleh naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) serta gas-gas lain. Anggapan tersebut memang bisa dianggap tidak salah, namun kurang tepat.

KARBONDIOKSIDA

Kenaikan karbon dioksida (CO2) yang merupakan sejenis senyawa kimia berbentuk gas ini biasanya disebabkan oleh adanya pembakaran bahan bakar minyak, batu bara serta bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan maupun laut untuk menyerapnya. Hal inilah yang akhirnya mengakibatkan adanya efek rumah kaca.

METANA

Gas  Hidrokarbon Metana biasanya dilepaskan selama produksi serta transportasi batu bara, gas alam, maupun minyak bumi. Metana yang dianggap sebagai komponen utama gas alam masuk dalam kategori gas rumah kaca dan mengakibatkan efek rumah kaca.

NITROGEN OKSIDA

Sebuah gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan juga dari lahan pertanian. Gas Nitrogen Oksida dihasilkan dari reaksi antara nitrogen dan oksigen di udara saat terjadi pembakaran, biasanya pada suhu tinggi. Sering kali gas ini berasal dari tempat dengan kepadatan lalu lintas tinggi. Gas ini juga termasuk gas rumah kaca dan bisa mengakibatkan efek rumah kaca.

GAS-GAS LAIN

Selain Karbondioksida, Metana dan Nitrogen Oksida yang menyumbang gas rumah kaca, ada pula beberapa gas lain diantaranya adalah belerang dioksida, klorofluorokarbon (CFC) dan lain-lain.


C.     Akibat Efek Rumah Kaca

Salah satu akibatnya yang sudah terasa adalah dengan meningkatnya suhu permukaan bumi yang akhirnya bisa mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem.
Berikut dibawah ini dampak yang ditimbulkan global warming atau pemanasan global:

Kenaikan permukaan air laut seluruh dunia – Para ilmuwan memprediksi peningkatan tinggi air laut di seluruh dunia disebabkan mencairnya 2 (dua) lapisan es raksasa yaitu di Antartika dan di Greenland. Negara di seluruh dunia akan mengalami dampak yang berbahaya dari kenaikan air laut ini. Banyak pulau-pulau yang akan tenggelam karena naiknya permukaan air laut.
Peningkatan intensitas terjadinya badai – Tingkat terjadinya badai semakin meningkat, di dukung dengan bukti-bukti yang sudah ditemukan oleh para ilmuwan bahwa pemanasan global secara signifikan akan menyebabkan terjadinya kenaikan temperature suhu udara dan lautan. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya peningkatan kecepatan angin yang dapat memicu terjadinya badai yang kuat.
Menurunnya produksi bidang pertanian akibat gagal panen – Menurunnya produksi pangan pertanian akibat kegagalan panen, disebabkan oleh pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan iklim dan cuaca yang kurang kondusif bagi tanaman.
Ekosistem Hancur – Akibat dari perubahan iklim yang terjadi akibat global warming akan menghancurkan ekosistem yang telah ada. Setelah sebagian mahkluk hidup di permukaan bumi musnah akibat bencana seperti kekeringan, badai, banjir ataupun ditenggelamkan air laut, mahkluk hidup yang tersisa akan mengalami kesulitan untuk bertahan hidup. Penyebabnya yaitu berkurangnya sumber air, udara bersih, bahan bakar, bahan makanan, sumber energi dan lain sebagainya.

Berikut ini beberapa cara mencegah atau cara mengatasi global warming, diantaranya seperti berikut ini:

Jangan menebang hutan sembarangan – Kita sudah mengetahui bahwa hutan merupakan penghasil oksigen terbesar atau paru-paru dunia dan untuk mendaur ulang karbondioksida., jika hutan banyak ditebangi sembarangan, lantas siapa lagi yang akan mendaur ulang karbon dioksida dan yang menghasilkan kita oksigen? jika oksigen semakin sedikit atau bahkan tidak ada maka bumi akan dipenuhi dengan CO2, gas jenis ini bersifat akan menaikkan suhu bumi. Makhluk hidup juga bernafas membutuhkan oksigen tanpa oksigen makhluk hidup akan mati. Jadi jagalah hutan dan jangan menebang pohon sembarangan.
Kurangi penggunaan kendaraan bermotor – Gas CO2 semakin banyak akan mengakibatkan bumi semakin panas, sedangkan kendaraan bermotor akan membuang hasil pembakaran yang berupa gas CO2. Jika semakin sedikit kendaraan bermotor yang dioperasikan makan akan semakin sedikit juga gas CO2 yang dihasilkan. Jadi kurangipenggunaaan kendaraan bermotor dan pakailah secara bijak.
Mengurangi atau jangan menyalakan lampu di siang hari – Tanpa kita disadari ternyata lampu akan membuat suhu menjadi panas, jika kamu tidak percaya coba saja dengan menaruh telur ayam di dekat lampu selama beberapa hari dan lihatlah telur ayam tersebut akan menetas. Jadi menyalakan lampu di siang hari jika tidak diperlukan.
Peningkatan Penggunaan atau Usahakan menggunakan Transportasi Umum – Sebagian besar emisi CO2 berasal dari pembakaran bahan bakar minyak. Hal ini berlaku di seluruh belahan dunia, di mana kendaraan bermotor merupakan sumber utama transportasi bagi sebagian besar manusia di zaman ini. Dengan membangun lebih baik sistem transportasi umum dan penggunaanya, dan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, dapat mengurangi emisi gas, dan dapat mencegah pemanasan global.

Penanaman atau menanam Pohon – Penanaman pohon adalah cara yang sangat baik untuk mengurangi emisi karbon dioksida dan untuk mencagah atau mengatasi pemanasan global. Pohon akan menyerap karbon dioksida dari atmosfer serta menghasilkan lingkungan yang kaya akan oksigen dan akan mensejukan lingkungan. Makan-makanan vegetarian juga akan membantu mengurangi pemanasan global. Jadi menanam pohon adalah langkah yang sangat baik untuk mencegah dan mengatasi pemanasan global.
Share:

Laporan Praktikum Uji Makanan

Laporan Praktikum
“Uji Makanan”


A.Tujuan
Membuktikan adanya kandungan zat makanan dalam bahan-bahan makanan.

B. Landasan Teori

1.  Protein
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O dan kadang-kadang mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor). Jenis protein ada dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain berasal dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain, sedangkan protein nabati diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran. Protein hewani lebih baik daripada protein nabati karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap, baik macam dan jumlahnya, sehingga disebut protein yang sempurna.
Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kebutuhannya berbeda-beda untuk masing-masing orang. Hal ini tergantung dari usia, berat badan, jenis kelamin, wanita hamil, kondisi kesehatan, iklim, dan lain-lain.
Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan proteindengan cara meneteskan larutan biuret. Jika larutan ada cicin ungu berarti larutan mengandung protein. Pada dasarnya protein memiliki fungsi di dalam tubuh, antara lain:
a.    Menghasilkan energi dan kalori, kalori yang dihasilkan dari protein, yaitu setiap 1 gram menghasilkan 4,1 kalori;
b.    Sebagai unsur pembangun jaringan yang rusak;
c.     Untuk membantu pertumbuhan tubuh;
d.    Sebagai sistem buffer, artinya dapat menjaga keseimbangan asam dan basa;
e.    Dapat membentuk enzim, hormon, dan pigmen;
f.     Membantu proses metabolisme tubuh.

2.  Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, O (karbon, hidrogen, dan oksigen) dan kadang-kadang P dan N (fosfor dan nitrogen). Lemak tidak dapat larut alam air, melainkan larut dalam kloroform, eter, dan minyak tanah. Sumber lemak bisa berasal dari tumbuhan yang disebut lemak nabati. Lemak nabati bisa diperoleh dari makanan, antara lain kelapa, minyak kelapa, kacang-kacangan, kedelai, avokad, zaitun, dan lain-lain. Sedangkan lemak hewani bisa diperoleh dari daging, susu, mentega, telur, ikan, dan sebagainya.
Kebutuhan lemak setiap hari untuk seseorang kurang lebih 1 gram setiap kilogram berat badan.
Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan lemak dalam makanan dapat di uji dengan kertas buram, jika setelah kertas kering terdapat noda transparan maka dapat dikatakan makanan yang di uji mengandung lemak. Lemak mempunyai peran, antara lain:
a.    Untuk menghasilkan kalori atau energi, bahkan energi yang dihasilkan lemak lebih tinggi dibandingkan karbohidrat;
b.    Sebagai pelarut vitamin dan zat-zat lain, vitamin yang dapat larut dalam lemak antara lain vitamin A, D, E dan K;
c.     Untuk membangun bagian-bagian tertentu dari sel. Bagian sel yang tersusun dari lemak adalah membran sel;
d.    Dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah;
e.    Sebagai bantalan lemak dan pelindung organ dalam, misalnya jantung dan lambung.


3.  Glukosa

                        Glukosa merupakan bentuk karbohidrat paling sedehana dengan rumus kimia C6H12O6. Glukosa merupakan sumber energi instan karena siap diasimilasikan dalam tubuh dan menyediakan energi dengan cepat. Oksidasi glukosa selama respirasi menghasilkan berbagaikegiatan metabolik .

C6H12O6 + 6O2                              6O2 +6H2O+ Energi

4.  Amilum
Amilum merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida, sedangkan glukosa merupakan karbohidrat dari golongan monosakarida. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan amilum dalam makanan dapat di uji dengan lugol, bila makanan yang kita tetesi lugol menjadi kehitam-hitaman, maka makanan tersebut mengandung amilum. Fungsi karbohidrat, antara lain:
a.    Sebagai penghasil energi
b.    Sebagai pembentuk struktur sel, jaringan, dan anggota tubuh. Di dalam sel, terutama bagian gen yang berada di dalam inti sel tersusun dari karbohidrat yang beratom c lima.
c.     Dapat menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh
d.    Berperan dalam pembentukan protein dan lemak
e.    Berperan dalam proses metabolisme tubuh
f.     Selulose dapat mencegah sembelit (susah buang air besar)
g.    Laktosa dapat membantu penyerapan unsur kalsium dari makanan

C. Alat dan Bahan

1.  Protein
            Alat:
1.      Mortar dan penumbuk
2.      Tabung reaksi
3.      Pipet tetes
4.      Batang pengaduk
5.      Rak tabung reaksi
Bahan:
1.      Larutan biuret
2.      Air/aquades
3.      Nasi
4.      Singkong ( singkong muntul) rebus
5.      Telur
6.      Susu bubuk
7.      Kelapa parut
8.      Apel

2.  Lemak
Alat:
1.      Mortar dan penumbuk
2.      Pipet tetes
3.      Kertas HVS/buram
Bahan:
1.      Air/aquades
2.      Nasi
3.      Singkong (singkong muntul) rebus
4.      Telur
5.      Susu bubuk
6.      Kelapa parut
7.      Apel

3.  Glukosa
Alat:
1.      Tabung reaksi
2.      Penjepit tabung reaksi
3.      Rak tabung reaksi
4.      Spirtus
5.      Korek api
6.      Mortar dan penumbuk
7.      Pipet tetes
Bahan:
1.      Larutan fehling A+B
2.      Air/ aquades
3.      Nasi
4.      Singkong ( singkong muntul) rebus
5.      Telur
6.      Susu bubuk
7.      Kelapa parut
8.      Apel

4.  Amilum
Alat:
1.      Mortar dan penumbuk
2.      Tabung reaksi
3.      Pipet tetes
4.      Batang pengaduk
5.      Rak tabung reaksi
Bahan:
1.      Larutan lugol
2.      Air/ aquades
3.      Nasi
4.      Singkong ( singkong muntul) rebus
5.      Telur
6.      Susu bubuk
7.      Kelapa parut
8.      Apel

D.     Langkah Kerja

1.  Protein
a.    Menyiapkan alat dan bahan.
b.    Menghaluskan semua bahan makanan menggunakan mortar, lalu menambahkan sedikit aquades.
c.    Meletakkan 2 cm bahan makanan yang sudah dihaluskan pada tabung reaksi dan memberi keterangan nama pada tabung. Mencatat warna setiap bahan makanan.
d.    Meneteskan 5 tetes larutan biuret pada setiap bahan makanan tersebut.
e.    Mengamati perubahan warna yang terjadi pada setiap bahan makanan.
f.     Mencatat hasil pengamatan.
g.    Mengambil hasil gambar dengan kamera sebagai dokumentasi.

2.  Lemak
a.   Menyiapkan alat dan bahan.
b.   Menghaluskan semua bahan makanan menggunakan mortar, lalu menambahkan sedikit aquades.
c.    Membuat kotak-kotak berukuran 5x5 pada kertas HVS/Buram.
d.   Mengoleskan bahan makanan diatas kotak-kotak tersebut dan diberi keterangan, kemudian mengeringkannya dibawah sinar matahari.
e.   Mengamati perubahan yang terjadi. Jika mengandung lemak maka kertas akan tampak transparan.
f.     Mencatat hasil pengamatan
g.   Mengambil hasil gambar dengan kamera sebagai dokumentasi.

3.  Glukosa
a.    Menyiapkan alat dan bahan.
b.    Menghaluskan semua bahan makanan menggunakan mortar, lalu menambahkan sedikit aquades.
c.    Meletakkan 2 cm bahan makanan yang sudah dihaluskan pada tabung reaksi dan memberi keterangan nama pada tabung. Mencatat warna setiap bahan makanan.
d.    Meneteskan 5 tetes larutan fehling A+B pada setiap bahan makanan tersebut.
e.    Memanaskan tabung reaksi  tersebut diatas spiritus sambil diaduk-aduk pelan-pelan.
f.     Mengamati perubahan yang terjadi.
g.    Mencatat hasil pengamatan.
h.    Mengambil hasil gambar dengan kamera sebagai dokumentasi.

4.  Amilum
a.    Menyiapkan alat dan bahan.
b.    Menghaluskan semua bahan makanan menggunakan mortar, lalu menambahkan sedikit aquades.
c.    Meletakkan 2 cm bahan makanan yang sudah dihaluskan pada tabung reaksi dan memberi keterangan nama pada tabung. Mencatat warna setiap bahan makanan.
d.    Meneteskan 5 tetes larutan lugol pada setiap bahan makanan tersebut.
e.    Mengamati perubahan yang terjadi.
f.     Mencatat hasil pengamatan.
g.    Mengambil hasil gambar dengan kamera sebagai dokumentasi.

E.  Data Hasil Pengamatan

1.  Protein
No
Bahan makanan
Warna sebelum ditetesi larutan
Warana sesudah ditetesi larutan
1
Nasi
Putih
Biru
2
Ketela x
Putih
Biru + cincin ungu
3
Kelapa
Putih
Biru + cincin ungu
4
Apel
Kuning pekat
Biru + cincin ungu
5
Susu
Putih
Biru + cincin ungu
6
Telur
Kuning
Biru + cincin ungu

2.  Lemak
No

Bahan makanan
Perubahan yang terjadi
1
Nasi
Tidak transparan
2
Ketela x
Sedikit transparan
3
Kelapa
Transparan
4
Apel
Tidak transparan
5
Susu
Transparan
6
Telur
Transparan

3.  Glukosa
No
Bahan makanan
Warna sebelum dipanasi
Warana sesudah dipanasi
1
Nasi
Putih
Biru
2
Ketela x
Putih
Hijau
3
Kelapa
Putih
Putih
4
Apel
Kuning pekat
Merah bata
5
Susu
Putih
Hijau
6
Telur
Kuning
Kuning ada ungunya
4.  Amilum
No
Bahan makanan
Warna sebelum ditetesi larutan
Warana sesudah ditetesi larutan
1
Nasi
Putih
Biru kehitaman
2
Ketela x
Putih
Biru kehitaman
3
Kelapa
Putih
Kuning
4
Apel
Kuning pekat
Orange kekuningan
5
Susu
Putih
Kuning
6
Telur
Kuning
Orange Kuningan

F.  Analisis Data

Larutan yang mengandung protein ketika ditetesi larutan biuret akan ada cincin ungunya. Sampel yang mengandung protein adalah ketela x, kelapa, apel, susu, telur. Larutan yang mengandung lemak ketika diteteskan/dioleskan ke kertas buram akan berwarna transparan. Sampel yang mengandung lemak adalah ketela x, kelapa, susu, telur.
Larutan yang mengandung glukosa ketika ditetesi larutan fehlin A+B akan berwarna hijau atau merah bata. Sampel yang mengandung glukosa adalah susu, ketela x, apel. Larutan yang mengandung amilum ketika ditetesi larutan lugol akan berwarna biru kehitaman. Sampel yang mengandung amilum adalah nasi dan ketela x.

G.     Pembahasan

Terjadi perbedaan warna pada setiap bahan makanan
Bahan makanan
Ditetesi larutan biuret
Ditetesi larutan fehling A+B
Ditetesi larutan lugol
Nasi
Biru
Biru
Biru kehitaman
Ketela x
Biru+cincin ungu
Hijau
Biru kehitaman
Kelapa
Biru+cincin ungu
Putih
Kuning
Apel
Biru+cincin ungu
Merah bata
Orange kekuningan
Susu
Biru+cincin ungu
Hijau
Kuning
Telur
Biru+cincin ungu
Kuning ada ungunya
Orange Kuningan

Bahan makanan yang mengandung amilum adalah nasi dan ketela x. Bahan makanan yang mengandung lemak adalah ketela x, kelapa, susu, telur. Pada tabung protein terjadi perubahan warna yaitu terdapat cincin berwarna ungu hal ini terjadi karena ditetesi larutan biuret.
Pada tabung glukosa terjadi perubahan warna yaitu hijau atau merah bata hal ini terjadi karena ditetesi larutan fehling A+B. Pada tabung amilum terjadi perubahan warna yaitu biru kehitaman hal ini terjadi karena ditetesi larutan lugol. Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah susu, ketela x, apel. Bahan makanan yang mengandung protein adalah ketela x, kelapa, apel, susu, telur.

H.Kesimpulan

·      Nasi mengandung amilum hal ini dibuktikan setelah ditetesi lugo berwarna biru kehitaman.
·      Ketela x mengandung lemak, protein, glukosa, dan amilum.
·      Apel mengandung protein dan glukosa.
·      Susu mengandung protein, lemak, glukosa.
·      Telur mengandung protein dan lemak.

I.    Daftar Pustaka

Zulpadli, Rahmat. 2013. Zat-zat yang terkandung didalam makanan. http://naturalisi.blogspot.co.id/2013/02/zat-makanan.html . Diakses pada tanggal 17 November 2015.
Narra, Gustin. 2015. Uji makanan yang mengandung protein, amilum, lemak, dan glukosa. https://gustinnarra38.wordpress.com/2015/03/05/uji-bahan-makanan-yang-mengandung-protein-amilum-lemak-dan-glukosa/. Diakses pada tanggal 18 November 2015.
Share:

Popular Posts

Recent Posts

Pages

oufaray's blog. Powered by Blogger.

Tumblr

Ads 300 x 250

Popular Posts